Rakyatmerdeka.co – News Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menyindir Presiden Joko Widodo tentang proses pembuatan Undang-undang.
Hal itu di sampaikan Fadli saat audiensi dengan mahasiswa FISIP Universitas Indonesia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Awalannya, Fadli memaparkan berkaitan sistem pembuatan Undang-undang pada puluhan mahasiswa UI yang ada. UU mesti di buat bersama pada pemerintah serta DPR.
Lantas, ia menyinggung pernyataan Jokowi yang meminta DPR untuk tidak terlalu banyak membuat UU.
” Presiden mengatakan buat UU jangan sampai banyak-banyak, empat atau lima saja lah. Namun Presiden lupa pemerintah mengusulkan 13 RUU, ” kata Fadli.
Di sisi lain, lanjut Fadli, masyarakat serta media massa juga mengkritik DPR jika tak produktif membuat UU.
Oleh sebab itu, DPR mesti bekerja keras untuk menyelesaikan RUU yang telah ditetapkan sebagai prioritas.
” Presiden ngerti gak sih proses legislasi itu. Namun tidak apa-apa lah lantaran ini masih belajar, ” lanjut Fadli yang disambut tawa beberapa mahasiswa UI.
Presiden pernah memohon DPR RI tak menghasilkan terlalu banyak undang-undang.
” Setahun, tiga saja cukup. Lima ya cukup, ” tutur Jokowi pada acara dialog umum di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).
Untuk Jokowi, yang paling utama bukan jumlah undang-undang, tetapi kwalitas undang-undang itu.
” Jumlah 40, 50, untuk apa? ” katanya.
Jokowi lantas mengungkap kalau dianya tahu alasan beberapa wakil rakyat suka sekali menghasilkan banyak UU.
” Namun, tidak usah saya katakan disini mengapa DPR seneng banyak (buat UU). Saya kira yang ada disini juga mengerti, ” tutur dia.
